Minggu, 25 Desember 2011

Bahasa Batas Dunia

Sebuah Pemikiran
Ketika saya  duduk di bangku kuliah semester tiga dalam mata kuliah Proses komunikasi. Dosen saya pernah mengatakan Comunication is given, Ia menjelaskan semenjak kita lahir kita telah diberikan alat yang sangat vital yang bisa kita gunakan untuk berkomunikasi, bernegosiasi,mempengaruhi, berdiskusi, berbicara dan lain sebagainya. yang intinya adalah kita bisa berkomunikasi dengan sesama untuk menyamakan frekuensi agar kita saling memahami satu samalain.

Dosen sayapun menjelaskan  komunikasi  yang kita lakukan harus dapat  mengahasilkan satu tambah satu sama dengan satu  (1 + 1 = 1 ) atau mendekati satu, yang artinya agar bisa menyampaikan pesan kepada lawan bicara kita, tentang maksud yang ingin kita sampaikan dan ia paham serta mengerti pesan yang kita sampaikan dan menerimanya dengan baik. Alangkah baiknya jika lawan bicara kita memahami pesan yang kita sampaikan dan mau melakukan apa yang ada dalam pesan yang kita sampaikan dalam proses komunikasi yang telah kita lakukan.

Maksud dari satu ditambah satu (1 + 1 = 1 ) atau mendekati satu ialah, komunikasi akan efektif bila kita lebih dulu menyamakan frekuensi terhadap lawan bicara kita, jika lawan bicara kita itu adalah anak-anak maka kita harus berkomunikasi sesuai dengan bahasa anak-anak, jika kita seseorang yang lahir di Sumatra barat pasti lebih nyaman menggunakan Bahasa Padang sesama orang Padang walaupun kita berada Di Bandung atau di jakarta. Hal itu yang kita harus lakukan pertama kali agar komunikasi dan pesan yang ingin kita sampaikan lebih mudah dipahami dan efektif. Sehingga  kemungkinan kecil terjadi salah paham atau miss komunikasi. Itulah penjelasan telah di ajarkan dikelas matakuliah proses komunikasi. Dan menurut saya itu sangat Benar dan Logis. Tetapi saya ingin bertanya sejakapan teori itu ada?
Dalam catatan ini saya mencoba ingin mencari kebenaran tentang, apakah benar teori Komunikasi adalah pemberian Tuhan ?? saya mencoba mempelajari.

Dalam tulisan ini mencoba mendasari pada filsafat kritis, dimana filsafat ini  sebagai tertib, metodis, yang bisa dipertanggung jawabkan secara intelektual untuk melakukan apa yang sebetulnya diharapkan kawan-kawan yang tidak mau “Membebek’ saja , yang tidak mau menelan mentah-mentah apa yang sudah dikunyah sebelumnya oleh pihak lain. Yaitu untuk meengerti, memahami, mengartikan, menilai, mengkritik data-data dan fakta-fakta yang dihasilkan dalam pengalaman sehari-hari dan melalui ilmu-ilmu (Magnis Suseno, 1991:31)

jujur saya Mahasiswa yang masih belajar dan tulisan ini merupakan salah satu dari usaha mengembangkan diri, semoga tidak ada yang alergi terhadap suatu kegelisahan yang dituangkan dalam tulisan yang sangat minim referensi dan sangat tidak tahu tentang apa yang dinamakan ilmu komunikasi  terutama yang sedang berkembang saat ini. 

 Socrates ; Saya Orang yang tidak tahu Apa-apa :)

Jika Benar Komunikasi adalah pemberian Tuhan, logikanya  jika komunikasi itu merupakan pemberian Tuhan, Kapankah Tuhan Pernah mengatakan pada kita Manusia?, Jika benar komunikasi itu adalah pemberian tuhan, kapankah kita bertemu dengan Tuhan?? Dan jika komunikasi adalah Pemberian Tuhan pasti pernah terjadinya proses interaksi dan Transaksi dimana ada  ruang waktu antara kita manusia sebagai  Penerima dan Tuhan sebagai pemberi??  Jika memang benar Komunikasi adalah pemberian Tuhan,  apakah Tujuan Tuhan membuat kita bisa berkomunikasi satu sama lain. Dan sayapun ingin mencoba mempelajari kebenaran sejak kapan teori satu ditambah satu sama dengan satu (1 + 1 = 1 ) atau mendekati satu itu ada, dan siapkah pencentus teori  (1 + 1 = 1) atau mendekati satu ?

Saya mengakui, memang benar komunikasi itu akan efektif setelah kita terlebih dulu menyesuaikan Frekuensi bahasa, seperti yang telah saya tulis sebelumnya, bahwa jika kita seseorang yang lahir di Sumatra Barat pasti lebih nyaman menggunakan Bahasa Padang sesama orang Padang walaupun kita berada di Bandung atau di Jakarta. Teori itu sangat logis secara empiris, sayapun sering melihat prisitiwa itu dalam kehidupan di masyarakat sehari-hari, dan membuktikanya langsung karena kebetulan saya merantau dan kuliah di Bandung, disini teman-teman  saya beragam suku,Ras, budaya etnik dan Agama.

Pertanyaanya adalah sejak kapan teori ( 1 + 1 = 1 ) atau mendekati satu ada ? karena logikanya Manusia itu berawal dari Adam dan Hawa, seharusnya jika teori ( 1 + 1 = 1 ) atau mendekati satu itu efektif mengapa saat ini terjadi beragam Bahasa? Bukankah logikanya jika Nabi Adam diturunkan di atas sebuah gunung di Sri Lanka (india), danHawa pula dikatakan diturunkan di tempat yang sekarang digelar Jeddah, Arab Saud lalu bahasa apakah yang mereka pakai??
Kesimpulanya, Tuhan mencipatakan Adam dan Hawa di tempat yang berbeda dan mereka telah bertemu dan menikah, bahasa apa yang mereka gunakan pada saat pertama kali bertemu sampai akhirnya menikah, bahasa Indiakah atau Bahasa Arabkah yang mereka gunakanuntuk menyamakan persepsi ? apakah mereka menggunakan Bahasa Langit ,Bahasa Pertama kali saat Mereka diciptakan yaitu Bahasa di Surga Dahulu?? Atau bahasa Apakah?? Sehingga mereka saling memahami satu sama lain dan pesan di antaranya bisa di terima dengan baik, terbukti sampai mereka menikah  dan mempunyai keturunan hingga adanya keberadaan eksistensi kita manusia.


Kecuali jika saya Meyakini teori evolusi atau teori darwin, yang mengatakan Manusia adalah evolusi dari  Kera atau Monyet, jika saya percaya teori darwin jelas saya tidak perlu menanyakan tentang awal mula Bahasa pertamakali untuk berkomunikasi di dunia, karena sepengetahuan saya untuk saat ini, Bahasa monyet itu semua sama  semua berkomunikasi  bahasa yang Ngakkk...ngakkkk dan Nyet...nyettt.. itulah bahasa monyet wkwkwkw...!! dan jika saya meyakini teori Darwinisme, sama halnya saya mengakui Manusia dan termasuk saya sendiri adalah keturunan dari Kera atau monyet hehe... :)


Jika Komunikasi adalah pemberian tuhan, Tuhan pasti mempunya alasan-alasan tersendiri mengapa kita manusia bisa berbicara dan menjadikan bahasa sebagai sarana utama  untuk berkomunikasi, artinya mungkin Tuhan punya kehendak atas proses komunikasi yang dilakukan manusia untuk kepentingan tuhan, karena ia yang menterjadikan manusia bisa berkomunikasi.

Menurut Nordenstreng dan Varis (1973), ada empat titik penentu yang pertama dalam sejarah komunikasi manusia, yaitu:

Perolehan (acquisition) bahasa, yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya umat
manusia. Dengan kemampuan berbahasalah manusia dapat berkomunikasi dengan
sesamanya, perkembangan seni tulisan berjalan dengan komunikasi lisan. Setelah manusia menemukan cara menuliskan dan alat menulis, maka komunikasi yang selama ini dilakukan dengan bicara lantas bisa dituliskan.yang artinya Bahasa (lisan) adalah hakikat komunikasi yang sebenarnya, sebelum berkembangnya Komunikasi seperti saat ini.

PRINSIP BAHASA
  1. Bahasa merupakan simbol (sistem tanda)
  2. Bahasa Terbentuk dari budaya
  3. Bahasa (verbal) adalah sarana utama untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan maksud dan tujuan kita.
  4. Bahasa berkembang sesuai zaman
  5. Bahasa diperoleh dari proses belajar
PROBLEM BAHASA
  1. Keterbatasan jumlah dalam mewakili objek
  2. Kata-kata bersifaat ambigu dan kontekstual (selalu, setiap orang / kata berat memiliki konteks yang berbeda
  3. Kata-kata mengandung bias budaya dan kelompok
saya pernah berfikir, permasalahan yang terjadi pada Bangsa ini adalah permasalahan terhadap ketidak pahaman terhadap bahasa, karena kita tahu bangsa ini beragam suku, budaya dan agama yang tentunya  dari beragam suku,budaya dan  agama pasti mempunyai sejarah tersendiri atas terminologi bahasa.  mungkin istilah yang menarik adalah " Bahasa Batas Dunia kita"

contoh sederhana ; Bagi orang Jawa nama buah Pisang adalah “Gedang” bagi orang sunda “gedang” adalah nama untuk buah pepaya. sunguh aneh tapi nyata.. satu nama beda arti. artinya bahasa bisa saja sama tapi mempunyai arti yang berbeda, tentunya perbedaan Istilah yang terjadi antara orang  jawa dengan orang sunda  ini merupakan suatu yang wajar alasanya karena mereka pasti mempunyai sejarah yang berbeda untuk ISTILAH "GEDANG" .

mungkin masalah GEDANG masalah yang kecil, tapi ini bisa fatal. Bayangkan Jika sUatu keyakinan Agama mempunyai Istilah dan terminologi suatu bahasa tersendiri dan di terjemahkan dalam bahasa indonesia yang terbatas,  MUNGKIN Saja maksudnya sama tapi akan membuat penyempitan makna yang sangat vital tidak sesuai arti yang sebenarnya, yang akan menimbulkan pemahaman yang berbeda dan meyebabkan Perpecahan, di antara pemeluk Agama tertentu.

Ibnu sina pernah mengatakan dalam tulisanya, Tidak memahami Definisi tidak akan pernah sampai kepada tataran konsep.

Artinya, sangat penting mengetahui Apakah benar Komunikasi adalah pemberian Tuhan, agar kita paham dan mengerti  tujuan Tuhan menterjadikan Manusia bisa berkomunikasi??

Banyak orang mengatakan Tuhan menciptakan dunia ini bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang artinya, Perbedaan Bahasa akn terjadi.yang saya pahami saat ini ;Tuhan pasti mempunyai Tujuan yang sama, walaupun Tuhan menciptakan manusia itu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku :)

Wallahualam :

catatan ini adalah sebuah pemikiran yang mencoba belajar menganalisa atas apa yang sedang terjadi dengan lingkungan sosial yang di barengi fungsi peran saya sebgai Pelajar , apabila ada kesalahan dalam tulisan ini, itu merupakan dari pengetahuan saya yang dangkal.dan jika ada yang ingin membantu untuk menjawab atau berbagi tulisan tentang ini saya sangat mengucapkan terimakasih bnyak, dan mengharapkan itu :)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons